Sindikat Peralat Mahasiswa Asal Vietnam Tanam Ganja di Australia
pojokwarta - Seorang agen migrasi di Australia mengatakan bahwa
mahasiswa dan turis asal Vietnam datang ke Australia dan bisa mendapatkan
penghasilan ribuan dolar dengan kerja memelihara tanaman ganja.
Ini disebabkan karena adanya celah dalam sistem
pemberian visa yang memungkinkan mereka datang.
Jack Ta mengatakan perusahaannya yang memiliki
kantor di Australia dan Vietnam mengatakan dia sudah mendatangkan lebih dari
300 orang seperti itu yang sekarang ditangkap polisi yang melakukan
penggerebekan rumah-rumah yang menanam ganjal ilegal.
Penyelidikan yang dilakukan tim ABC investigation
menemukan bahwa praktek penanaman ganja di Australia lebih banyak dari yang
diperkirakan, dengan sindikat kejahatan terorganisir dari Vietnam menjadi
dalang utama bisnis bernilai miliaran dolar tersebut.
Model sindikat ini terdiri dari tiga lapisan,
dengan kepala sindikat terpisah jauh dengan mereka yang berada di tingkat
paling bawah yaitu mereka yang menjaga tanaman ganja di dalam rumah.
Ta mengatakan banyak anak-anak muda dari Vietnam
melakukan perjalanan ke Australia untuk menjaga tanaman ganja ini menggunakan
visa turis dan pelajar.
Praktek itu sudah berlangsung selama sepuluh tahun
terakhir, kecurigaan yang juga sudah disampaikan oleh polisi.
Kebanyakan penjaga rumah tanaman ganja ini yang
ditangkap di Australia mengaku bahwa mereka dibujuk untuk bekerja setelah tiba
di sini, namun menurut Jack Ta, banyak yang datang ke Australia menggunakan
visa palsu untuk mendapatkan penghasilan menggiurkan.
"Banyak diantara mahasiswa ini yang datang ke
Australia dengan tujuan utama uintuk bekerja di rumah penanaman ganja."
kata Ta.
"Mereka dibutakan dengan jumlah uang yang
ditawarkan, kadang bisa $ 20 sampai $ 30 ribu (sekitar Rp 200 sampai 300
juta)."
"Bagi anak-anak muda, jumlah itu besar
sekali."
Jack Ta mengatakan dia sudah mendesak pemerintah
Australia untuk hanya menerima permintaan visa dari agen migrasi yang terdaftar
namun usulan itu tidak diindahkan.
Ta mengatakan karena pemerintah Australia
menggantungkan diri dari kedatangan mahasiswa internasional, dengan pendapatan
bisa mencapai $AUD 2 miliar setiap tahunnya dari biaya pendaftaran visa saja,
maka tidak ada kebutuhan mendesak untuk berubah.
Karena itu memungkinkan, katanya bagi agen migrasi
di Vietnam untuk membuat permohonan visa dalam jumlah besar, dan memalsukan
data keuangan, dan bahkan memalsukan identitas untuk mendapatkan visa turis
atau mahasiswa.
Mereka tidak menuntut ilmu sama sekali
Seorang sumber di Departemen Imigrasi Australia
mengatakan kepada ABC bahwa penipuan dalam jumlah besar seperti ini mungkin
tidak akan bisa dibuktikan, karena tidak ada pengecekan yang dilakukan terhadap
permohonan visa awal, setelah seseorang dideportasi.
Sumber itu menambahkan karenanya tidak pernah ada
pertanyaan mengenai apakah ada pertalian pemberian visa awal dengan mereka yang
kemudian terbukti melakukan tindak kriminal menjaga rumah ganja dan
dideportasi.
Dia juga mengatakan tidak ada database secara nasional
untuk mencatat tindak kejahatan yang dilakukan mereka yang datang dengan visa
sementara, sehingga tidak bisa diketahui berapa banyak warga Vietnam yang
terlibat dalam kegiatan penanaman ganja ilegal tersebut.
Departemen Dalam Negeri Australia mendeportasi 380
warga Vietnam di tahun 2016-2017.
Dua penanam ganja yang datang menggunakan visa
pelajar, sebelum dipulangkan ke Hai Phong di Vietnam Utama mengatakan kepada
ABC bahwa mereka ditawari pekerjaan setelah mereka tiba di Australia.
Kedua pemuda tersebut mendapatkan ribuan dolar
untuk pekerjaan tersebut, sebelum kemudian tertangkap di Melbourne dan
dideportasi.
Sama seperti yang lainnya, mereka mengaku bersalah,
untuk menghindari penyelidikan lebih rinci dari polisi mengenia sejarah
kedatangan mereka.
Inspektur Gus Viera dari Kepolisian New South Wals
yang menjadi komandan gugus tugas yang sudah menggerebek lebih dari 570 rumah
yang menanam ganja dengan nilai sitaan lebih dari $AUD 205 juta sejak tahun
2011, tidak meragukan lagi bahwa banyak yang mereka tangkap memang datang ke
Australia untuk bekerja sebagai penunggu rumah ganja.
"Mereka
datang menggunakan visa pelajar namun bekerja sebagai penjaga rumah tanaman
ganja, karena mereka tidak sekolah sama sekali." kata Viera.
"Mereka pada dasarnya hanya melakukan kegiatan
itu."
Departemen Dalam Negeri Australia memperkirakan ada
2.340 warga Vietnam yang tidak sah di Australia, mereka yang visanya sudah
habis masa berlakunya.
Dalam pernyataan kepada ABC, juru bicara Departemen
tersebut mengatakan mereka sadar dengan adanya orang-orang yang masuk ke
Australia untuk melakukan tindak kriminal,tetapi mereka yang tinggal secara
ilegal di sini rawan untuk jadi korban eksploatasi.
Komentar
Posting Komentar