Kemasan Penghangat Ramah Lingkungan, Penemuan Terbaru Mahasiswa IPB




kolomwarta-Indonesia memiliki begitu banyak kekayaan , bukan hanya sumber alam tetapi juga sumber daya manusia. Sama seperti sumber kekayaan yang lain, banyak sumber daya manusia di Indonesia belum terlihat menonjol.

Diantara sumber daya manusia yang berprestasi dan membanggakan Indonesia adalah, tiga mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Mereka mengembangakan inovasi teknologi kemasan aktif yang dapat menghangatkan tanpa proses pemanasan secara konvensional.

Teknologi ini diberi nama S(He)-Can (Self Heating Can). Ketiga mahasiswa tersebut adalah Sri Utami, Erza Fanan Nafidza, dan Yanuru Guratu Ayun.

Dikatakan oleh ketua pengagas inovasi, Sri. Gagasan S(He)-Can diawali dari perangkat pemanas biasa di pasaran yang sumber pemanasnya sulit untuk didaur ulang. "Menjadi tantangan bagi kami untuk menemukan alternatif sumber pemanas yang ramah lingkungan dan mudah untuk didaur ulang," katanya pada Sabtu (30/6).
Untuk dapat menghangatkan makanan dalam kemasan, Teknologi S(He)-Can memanfaatkan reaksi eksotermis dari bahan kimia aktif sehingga tanpa proses pemanasan konvensional menggunakan kompor, oven, maupun microwave. Dengan cara ini, konsumen dapat menikmati produk pangan panas di mana pun dengan waktu yang singkat dan proses mudah.
Dengan kawan-kawannya, Sri menggunakan sumber panas berupa zeolit teraktivasi. Sumber ini dapat melepaskan panas secara cepat ketika bereaksi dengan air sehingga dapat mempercepat proses pemanasan makanan. Zeolit juga bersifat lebih ramah lingkungan dan dapat mengalami dehidrasi sehingga dapat digunakan kembali sebagai sumber pemanas.
Prototipe kemasan ini dapat digunakan oleh siapa saja, terutama sangat berguna untuk orang-orang yang memiliki mobilitas tinggi dan tidak memiliki waktu cukup untuk menghangatkan makanan secara konvensional.
Salin itu, para pendaki gunung, ransum tentara, atau bahkan untuk bantuan korban bencana alam, menurut Sri, S(He)-Can dapat menggunakannya. Sebab, kemasan ini dapat digunakan di mana pun ketika proses pemanasan konvensional tidak dapat dilakukan.
Sri berharap, S(He)-Can mampu memberikan referensi dan gambaran inovasi teknologi kemasan yang semakin canggih. "Kami juga berharap S(He)-Can bisa mendapatkan hak paten sederhana," ucapnya.
S(He)-Can telah menjadi salah satu Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta Tahun 2018. Dengan bimbingan di bantu oleh Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi PertanianIPB Nugraha Edhi Suyatma.
Penemuan yang sangat bermanfaat untuk banyak orang ini. Dapat menjadi acuan bagi para mahasiswa lain khususnya dan masyarakat Indonesia lainnya. Agar lebih dapat berkarya lebih banyak lagi untuk kebanggaan Indonesia dan juga memberikan manfaat yang banyak bagi warga negara Indonesia.

Komentar

Postingan Populer