Kerap Melakukan kekerasan Fisik dan Verbal , Kepala SMAN 2 Kota Malang Resmi Dimutasi





faktualonline-Seorang guru adalah teladan bagi siswa disekolah khususnya dan dilingkungan sekitar pada umumnya. Sehingga sebagai teladan sudah semestinya dapat memberikan contoh yang baik. Karena tindakannya akan menjadi dampak bagi peserta didik dan lingkungannya.

Pada Hari kamis tanggal 5 April 2018, siswa SMAN 2 Kota Malang melakukan demonstrasi di halaman sekolah . Demonstrasi yang dilakukan para siswa tersebut untuk  menuntut supaya Dwi Retno, selaku Kepala SMAN 2 Kota Malang untuk tidak lagi menjabat.


Tuntutan demonstrasi tersebut kemudian akhirnya dikabulkan. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Saiful Rachman, memutuskan memutasi Kepala SMAN 2 Kota Malang ke Cabang Dinas Kota Malang.
"Kami sudah menyelesaikan,  per hari ini Kepala SMAN 2 akan ngantor di cabang dinas, sedangkan di SMAN 2 akan diberi plt," ungkapnya ketika dikonfirmasi Surya, Kamis (5/4/2018).

Dwi Retno selaku Kepala Sekolah SMAN 2 dinilai bukanlah pendidik yang baik lantaran sering melontarkan kata-kata kurang sopan. Hal ini dilakukannya bukan hanya pada murid tetapi juga pada rekan-rekan guru SMAN 2.Selain melontarkan kata-kata kurang sopan, Retno disebut sering melakukan tindakan kekerasan. Ia juga kerap memarahi guru di depan para siswa.
Tak hanya itu, Dwi Retno juga menerapkan peraturan yang tidak memperbolehkan siswa dan guru pergi ke kamar mandi ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Selama menjabat sebagai Kepala SMAN 2 Kota Malang, Dwi Retno disebut memotong uang beasiswa Indonesia Pintar sebesar Rp 500 ribu.

Ia mengatakan pemotongan uang beasiswa tersebut digunakan sebagai uang gedung. Uang beasiswa yang diterima juga hanya bisa diambil di sekolah, sementara penerima beasiswa disekolah lainnya ternyata bisa mengambil sendiri di bank.
Sebelum menjadi Kepala SMAN 2 Kota Malang, Dwi Retno ternyata pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMAN 3 Kota Malang dan SMAN 5 Kota Malang. Dan di dua sekolah sebelumnya, Dwi Retno juga didemo oleh siswa yang menuntutnya keluar.
Setiap kejadian dapat dijadikan pelajaran bagi setiap manusia. Karena itu semoga hal ini menjadi pelajaran baik untuk siswa, guru dan terutama Dwi Retno , selaku Kepala Sekolah. Agar hal tersebut tidak terulang lagi di kemudian hari.



Komentar

Postingan Populer