Jet Tempur Dikerahkan Singapura saat maskapainya Diancam Bom





jurnalkini-Merupakan  salah satu negara di ASEAN yang punya system ekonomi yang kuat, Singapura merupakan tempat wisata yang menjadi pilihan para traveler. Saking kuatnya ekonomi negara ini. Kurs dollarnya hampir mengamai dengan dollar Australia, sehingga wisatawan terutama Indonesia dan Malaysia berkurang minat untuk berkunjung ke negara Singa tersebut.
Kesuksesan perekonomian negara tersebut namun bukan berarti tidak mengundang niat kejahatan dari para pelaku kejahatan atau bahkan pelaku teror.
 
Didalam pesawat Scoot yang sedang terbang menuju Hat Yai, Thailand. Aparat keamanan bandara telah menangkap seorang pria yang membuat ancaman bom palsu. Pria tersebut diperkiran berusia 41 tahun.
Atas Insiden yang terjadi pada Kamis sore, tanggal 5 April 2018 tersebut . Angkatan udara Singapore mengirimkan dua jet tempur milik Republic of Singapore Air Force (RSAF) harus bergegas menuju titik terbang Scoot TR634 di wilayah Laut China Selatan untuk mengawal pesawat Scoot  tersebut kembali ke Bandara Changi.

Setelah tiba di bandara Changi, polisi kemudian menggeledah pesawat dan barang-barang pribadi milik tersangka bersama dua teman seperjalanannya. Namun demikian, tak ditemukan adanya indikasi bom di dalam pesawat.
Berdasarkan keterangan kepada media massa setempat, polisi mengatakan bahwa pria tersebut telah  ditangkap di bawah aturan United Nations (Anti-Terrorism Measures) Regulations. Apabila telah terbukti bersalah, pelaku bisa dipenjara hingga 10 tahun dan atau dikenakan denda hingga US$379,710 atau setara dengan sekitar Rp5,1 miliar.

Sementara itu, bahwa maskapai Scoot Tiger Air dapat kembali ke Bandara Changi dengan selamat  setelah pesawat tersebut mendapatkan adanya ancaman bom. Pesawat dapat kembali ke Singapura dengan dikawal oleh RSAF pada pukul 15.23 waktu setempat.
"Kami bekerja sama dengan pihak berwenang untuk tindak lanjut yang diperlukan untuk memastikan keselamatan penumpang kami," demikian pernyataan maskapai Scoot seperti dikutip South China Morning Post, Jumat, 6 April 2018.
Penerbangan TR634 membawa 173 penumpang dengan enam awak penerbangan. Sementara tipe pesawat adalah Airbus A320.

Dengan adanya insiden tersebut, dipastikan pemerintan Singapura akan lebih ketat dalam pemeriksaan identitas para pengunjung negara yang menjadi persinggahan para wisatawan tersebut.

Komentar

Postingan Populer