Bahas Kejelasan Otonim, 11 Perguruan Tinggi Melakukan Pertemuan






rakyatid-Dihadiri para rektor, anggota Majelis Wali Amanat (MWA), Senat Akademik dan Dewan Guru Besar dari 11 PTN-BH di Indonesia. Forum yang terdiri dari 11 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) ini berlangsung di Surabaya untuk membahas otonomi. Kegiatan berlangsung dua hari di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mulai Senin (4/4) ini.
 
Diantara Sebelas perguruan tinggi yang membahas otonomi tersebut adalah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Sumatera Utara, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Padjadjaran, Universitas Hassanuddin, dan ITS.
Pertemuan ini adalah yang pertama kalinya. dimana tujuannya untuk membahas otonomi PTN-BH. Dengan adanya otonomi, diharapkan bisa meningkatkan kualitas sekaligus mengangkat peringkat PTN Indonesia di level internasional. "Kami berharap dapat menghasilkan kejelasan hak dan kewajiban terkait otonomi PTN-BH," jelas Ketua MSA PTN-BH Prof Dr. Tridoyo Kusumastanto.
Selain membahas otonomi  terdapat beberapa topik lain yang akan dibahas pada forum tersebut. Misalnya soal pengembangan keilmuan yang saat ini sangat dibutuhkan, pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (iptek). Mereka juga akan membahas kerjasama PTN-BH untuk pengembangan program-program, dan peraturan-peraturan yang mengatur perkembangan perguruan tinggi.
Selanjutnya ada pembahasan terkait tata kelola Perguruan Tinggi, pengembangan inovasi, serta perkembangan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. "Isu-isu ini penting untuk kami bahas karena saat ini Indonesia memiliki tantangan besar secara global," tutur Ketua Senat Akademik Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Hal senada ditempat yang sama , Wakil Ketua MSA PTN-BH Prof Ir Priyo Suprobo mengatakan bahwa sangat penting bagi 11 PTN-BH untuk berkumpul agar ada batas otonomi yang jelas. "Hak-hak otonomi PTN-BH yang telah disebutkan masih semu. Karena itu kami ingin kejelasan otonomi tersebut dari kementerian-kementerian yang terkait," ucapnya.
Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana lantas mengomentari terkait dengan adanya izin dari pemerintah untuk Perguruan Tinggi Asing (PTA) masuk Indonesia. 11 PTN-BH menyatakan siap menata langkah strategis untuk bersanding, bukan bertanding.
"Kami akan melayani dan membantu mahasiswa untuk bisa memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki PTA tersebut melalui kerja sama yang terjalin nantinya," tuturnya.
Selain itu 11 PTN-BH , sebagai penjaminan mutu akademik PTN-BH BH menetapkan Langkah-langkah strategis dalam rangka mendukung program pemerintah dan pembangunan nasional. Otonomi PTN-BH  adalah untuk mendukung pembangunan nasional dan menghadapi persaingan global, dan pemetaan serta pemenuhan Sumber Daya Manusia PTN-BH dalam rangka peningkatan mutu pendidikan tinggi.
Perkembangan suatu Negara juga bergantung bagaimana pendidikan yang disediakan oleh Negara itu sendiri . Dengan di tinggkatkan nya mutu pendidikan di setiap aspek atau lembaga pendidikan , dengan penyediaan fasilias dan kualitas pendidikan. Maka akan melahirkan generasi yang berkualitas.

Komentar

Postingan Populer