Anies Berharap Kepala Sekolah Tidak Terlibat Pada Kebocoran USBN




kolommedia-Ujian nasional kadang menjadi polemik sendiri bagi setiap sekolah. Jika suatu sekolah menghasilkan siswa-siswa yang lulus dengan nilai terbaik, maka hal itu akan menambah kredibilitas sekolah itu sendiri. Banyak cara yang dilakukan oleh sekolah-sekolah untuk dapat meluluskan nilai yang terbaik. Mulai dari memberikan pendalaman materi, mendatangkan guru atau pelajaran tambahan. Namun tak jarang sering terdengar sekolah untuk mencari bocoran soal Ujian Nasional.

Karena itu, Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta mengingatkan kepala sekolah jangan sampai terlibat penyebaran kebocoran soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Apalagi, kepala sekolah justru mencari bocoran itu sendiri.

"Kepala sekolah juga mencari bocoran-bocoran enggak usah, karena kinerja sebuah sekolah itu tidak ditentukan oleh angka UN," ujar Anies di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Kamis (5/4).
Anies mengatakan nilai USBN tidak dijadikan acuan oleh Pemprov DKI dalam menilai kinerja sekolah dan kepala sekolah. Sebab, DKI menilai dari prestasi dan kebahagiaan para siswa dan gurunya.
"Saya mengukur sekolah itu baik atau tidak bagaimana? Lihat anaknya senang atau tidak. Kalau anak itu bahagia, pasti sekolah itu bagus. Kemudian guru-guru itu belajar mengajar dengan bahagia dengan baik, maka itu bagus," tambah dia.

Mantan Mendikbud itu mengatakan USBN seharusnya digunakan untuk berkaca, Nantinya hasil berkaca itu adalah cerminan kenyataan.
"Kalau sebuah daerah itu pendidikannya masih bermasalah, maka kita bisa melakukan intervensi. Tapi kalau angkanya mengesankan tidak bermasalah padahal senyatanya masih bermasalah, kita tidak bisa intervensi dengan baik," kata dia.
Di lain kesempatan, Wagub Sandiaga Uno menyampaikan terima kasih atas temuan Ombudsman terkait kebocoran soal USBN.
"Kami menyayangkan adanya laporan kebocoran soal UN. Terima kasih sekali lagi kepada ombudsman yang sangat peka melihat fenomena ini. Karena ujian itu sebetulnya adalah untuk menguji masa depan kesiapan generasi muda kita ke depan," imbuhnya.

Menurut Sandi, kebocoran soal dan kunci tidak masuk akal. "Ini kan sangat tidak bisa diterima oleh nalar. Kita ingin membenahi sistem pendidikan kita untuk masa depan kita. Tetapi di sistem pendidikan kita ujian yang mestinya sakral malah bocor," katanya.
Mendapatkan nilai terbaik adalah impian setiap siswa yang menjalankan ujian. Namun apabila hasil tersebut didapatkan dengan kecurangan. Maka hasil tersebut hanya sekedar nilai yang ada di kertas, bukan merupakan hasil kerja keras yang dapat dibanggakan dari hati.

Komentar

Postingan Populer